IMG-LOGO
cs@orient.co.id 0812-9126-6955
IMG-LOGO

Horse Power (HP) = Sebuah unit pengukuran kemampuan mesin untuk mengangkat sebuah beban dalam sebuah rentang waktu tertentu. Pada jaman dahulu istilah horse power sering digunakan untuk membandingkan performa mesin uap dan kemampuan tarikan kuda. 1 HP = kurang lebih 745 Watt. Isi Silinder (cc) = Mengacu kepada volume dari ruang pembakaran. Dihitung dengan mengambil diameter, langkah dan isi silinder sebuah mesin.


Perbandingan Rasio Kompresi Mesin Serbaguna = nilai yang mengacu kepada perbandingan antara jumlah campuran udara dan bahan bakar yang bisa ditampung silinder mesin saat kosong dibandingkan dengan volume silinder saat ditekan oleh piston. Mesin diesel biasa mempunyai ratio kompresi yang lebih tinggi.


Torsi (N.m/RPM) = Kemampuan mesin untuk menggerakkan mesin dari kondisi tidak bergerak sampai dengan berjalan. Umumnya Torsi mengacu kepada hentakan atau akselerasi awal. Bisa disimpulkan bahwa mesin yang memiliki torsi yang besar di rpm rendah berarti memiliki akselerasi yang besar. Seperti contohnya (Mesin serbaguna Loncin dengan putaran lambat memiliki akselerasi yang lebih besar dan umumnya dipakai untuk menggerakkan perahu). Satuan yang umum diapakai adalah N.m

Pemilihan mesin serbaguna yang benar adalah berdasarkan dari tujuan dari penggunaan mesin serbaguna tersebut. Apakah untuk di-couple diperuntukkan untuk menggerakkan mesin lain atau untuk menggerakkan sebuah sarana transportasi. Pada umumnya sebuah mesin serbaguna dipilih berdasarkan dari Daya dan Torsi yang dihasilkan sehingga bisa secara optimal menggunakan sebuah mesin lainnya.

Loncin memiliki dua jenis mesin serbaguna yang berbeda dari segi dudukan dan putaran crankshaftnya (as) sehingga memiliki fungsi penggerak yang berbeda.


Mesin Horizontal yang umumnya digunakan untuk menggerakkan mesin-mesin seperti generator, pompa air irigasi, mesin pembajak dan alat konstruksi.


Mesin Vertical pada umumnya digunakan untuk pemotong rumput (Lawn Mower).


Mesin Putaran lambat Loncin biasanya memilki akhiran F-C atau F-D. Sedangkan mesin dengan putaran normal memiliki akhiran F. a) F-C menandakan chain half reduction atau engine dengan putaran (RPM) yang diperlambat menggunakan rantai sehingga menghasilkan torsi yang lebih tinggi (sangat populer di gunakan oleh nelayan untuk menangkap ikan). b) F-D menandakan gear half reduction atau engine dengan putaran (RPM) yang diperlambat menggunakan gear sehingga menghasilkan torsi yang lebih tinggi .


Putaran lambat dibuat dengan menggunakan logika bahwa: Horse Power (HP) = RPM x Torque : 5252! .


Kita mengambil contoh: LC 170 F dan LC 170 FC. Dua-duanya sama-sama memiliki daya 7 HP, tetapi keduanya memiliki torsi maksimal di RPM yang berbeda. LC 170 F-C memilki torsi maksimal di 25/1250 RPM dan LC 170 F di 12.5/2500 RPM. Jadi singkatnya LC 170 F-C memiliki hentakan awal atau torsi yang lebih kuat dibandingkan LC 170 F. Tetapi LC 170 F lebih cocok dalam menggerakkan mesin-mesin yang lebih membutuhkan kecepatan gerak seperti contohnya pengisian angin compressor dan aplikasi alat konstruksi.